May 19, 2024

Gus Yani (Bupati Gresik) saat Meluncurkan Mesin RDF di TPA Ngipik. (Sumber: Istimewa)

Gus Yani (Bupati Gresik) saat Meluncurkan Mesin RDF di TPA Ngipik. (Sumber: Istimewa)

Gresik, rumahpemuda.go.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani meluncurkan mesin Refused Derived Fuel (RDF) di TPA Ngipik pada Selasa, (6/6/2023). Mesin RDF merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil dan menghasilkan sumber energi bahan bakar alternatif.

Bahan bakar alternatif yang dihasilkan mesin RDF tersebut berupa briket yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar industri atau industri rumahan.

Dalam momen tersebut, Gus Yani menyampaikan bahwa pengolahan sampah akan menjadi prioritas utama yang akan diselesaikan hingga tahun 2024. Oleh karenanya, perlu adanya terobosan dalam menangani timbunan sampah di Gresik. Hasilnya, mesin RDF dipilih untuk menjadi solusi dalam pengolahan sampah tersebut.

“Di momen hari lingkungan hidup sedunia ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik mampu tampil apik dalam menangani sampah dengan cara diolah secara modern. Ini menjadi sebuah langkah awal dalam penanganan sampah, karena sampah di Gresik sejak jaman kemerdekaan hanya di tumpuk saja,” kata Gus Yani.

Untuk diketahui, mesin RDF tersebut telah beroperasi sejak April lalu sebelum akhirnya diluncurkan pada (6/6/2023). Hal itu dilakukan untuk mengukur kemampuan mesin tersebut dalam mengolah sampah. Kini, mesin RDF dapat mengolah sampah sebanyak 2,5 ton per jam, dan menghasilkan briket sebanyak 100 kg per jam.

Tak hanya itu, briket yang telah jadi langsung diujicobakan di beberapa UMKM. Seperti yang dilakukan UMKM di Menganti.

“Kemarin sudah saya saksikan ke pabrik tahu di Menganti, briket ini sangat berpotensi menggantikan kebutuhan kayu bakar disana. Sehingga, mesin RDF ini terbukti memberikan dampak positif dalam peningkatan UMKM di Gresik,” lanjut Gus Yani.

Gus Yani juga mengatakan bahwa partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Karenanya, DLH Gresik telah membagikan 30 kontainer box sampah di beberapa desa dan kelurahan. Gus Yani berharap, upaya tersebut akan menjadi langkah awal dalam menciptakan disiplin buang sampah pada tempatnya dimulai dari tingkat desa.

“Maka nanti sampah yang sudah dikumpulkan di TPS akan mudah diangkut ke TPA. Sehingga bisa cepat dipilah dan diproses sehingga tercipta integrasi antara desa dan DLH,” ungkap Gus Yani.

Sebagai tambahan, Gus Yani hadir ditemani para OPD, Camat, dan Lurah di Kebomas, Manyar, dan Gresik. Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Kepala DLH Gresik Sri Subaidah, Kepala Dinas PMD Abu Hasan, Kepala Dinas Sosial Ummi Khoiroh, Kepala Dinas Kesehatan Mukhibatul Khusnah, Kepala Diskoperindag Malahatul Fardah, Camat Gresik, Lurah Kecamatan Kebomas, Manyar, Gresik, para pelaku UMKM sekitar, Vice President PT Petrokimia Gresik, perwakilan PT. Freeport, Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi), dan REI Gresik.

Penulis: Rea

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *